Rabu, 16 Desember 2015

Cerita Rakyat Keong emas


Cerita Rakyat Keong emas

Alkisah pada masa jaman dulu hiduplah seseorang pemuda bernama Galoran. Ia termasuk juga orang yang disegani lantaran kekayaan serta pangkat orangtuanya. Tetapi Galoran sangat malas serta boros. Sehari-hari kerjanya cuma menghambur-hamburkan harta orangtuanya, bahkan juga pada saat orang tuanya wafat dunia ia makin kerap berfoya-foya. Karenanya lama kelamaan habislah harta orangtuanya. Meskipun sekian tak bikin Galoran sadar juga, bahkan juga saat di habiskannya dengan cuma bermalas-malasan serta berjalan-jalan. Iba warga kampung melihatnya. Tetapi setiap saat ada yang tawarkan pekerjaan kepadanya, Galoran cuma makan serta tidur saja tanpa ada ingin lakukan pekerjaan itu. Tetapi pada akhirnya galoran dipungut oleh seseorang janda berkecukupan untuk jadikan rekan hidupnya. Hal semacam ini bikin Galoran sangatlah suka ; " Pucuk dicinta ulam juga tiba ", sekian pikir Galoran. 

Janda itu memiliki seseorang anak wanita yang sangatlah rajin serta pintar menenun, namanya Jambean. Demikian bagusnya tenunan Jambean hingga di kenal di semua dusun itu. Tetapi Galoran sangatlah membenci anak tirinya itu, lantaran kerapkali Jambean memberinya teguran lantaran senantiasa bermalas-malasan. 
Rasa tidak suka Galoran sedemikian dalamnya, hingga tega berencana pembunuhan anak tirinya sendiri. Dengan tajam dia berkata pada istrinya : " Hai, Nyai, sungguh beraninya Jambean kepadaku. Beraninya ia memberikan nasehat orang-tua! Patutkah itu? " " Sabar, Kak. Jambean tak punya maksud jelek pada kakak " rayu istrinya itu. " Tahu saya kenapa ia berbuat kasar padaku, supaya saya pergi meninggalkan rumah ini! " seru nya lagi sembari melototkan matanya. " Janganlah demikian kak, Jambean cuma mengingatkan supaya kakak ingin bekerja " sekian usaha sang istri meredakan amarahnya. " Ah.. omong kosong. Pendeknya saat ini engkau mesti pilih.. saya atau anakmu! " sekian Galoran meneror. 

Sedih hati ibu Jambean. Sang ibu menangis siang-malam lantaran bingung hatinya. Ratapnya : " Tega bapakmu menyiksaku jambean. Jambean anakku, mari kemari nak " serunya lirih. " Sebentar mak, tinggal sedikit tenunanku " jawab Jambean. " Nah usai telah " serunya lagi. Segera Jambean memperoleh ibunya yang tengah bersedih. " Kenapa emak bersedih saja " tanyanya dengan iba. Jadi diceritakanlah gagasan ayah Jambean yang berencana bakal membunuh Jambean. Dengan sedih Jambean juga berkata : " Sudahlah mak janganlah bersedih, biarlah saya penuhi hasrat ayah. Yang benar pada akhirnya bakal bahagia mak ". " Tetapi cuma satu pesanku mak, jika saya telah dibunuh bapak jangan sampai mayatku ditanam namun buang saja ke bendungan " jawabnya lagi. Dengan sangatlah sedih sang ibu juga mengangguk-angguk. Pada akhirnya Jambean juga dibunuh oleh bapak tirinya, serta sesuai sama keinginan Jambean sang ibu buang mayatnya di bendungan. Dengan ajaib batang badan serta kepala Jambean beralih jadi udang serta siput, atau dimaksud dengan juga keong dalam bhs Jawanya. 

Tersebutlah di Desa Dadapan dua orang janda bersaudara bernama Mbok Rondo Sambega serta Mbok Rondo Sembadil. Ke-2 janda itu hidup dengan sangatlah miskin serta bermata pencaharian menghimpun kayu serta daun talas. Satu hari ke-2 bersaudara itu pergi ke dekat bendungan untuk mencari daun talas. Sangatlah terpana mereka lihat udang serta siput yang berwarna kuning keemasan. " Alangkah indahnya udang serta siput ini " seru Mbok Rondo Sambega " Lihatlah begitu indahnya warna kulitnya, kuning keemasan. Mau saya dapat memeliharanya " serunya lagi. " Yah sangatlah indah, kita bawa saja udang serta keong ini pulang " sahut Mbok Rondo Sembadil. Jadi dipungutnya udang serta siput itu untuk dibawa pulang. Lalu udang serta siput itu mereka simpan didalam tempayan tanah liat di dapur. Mulai sejak mereka pelihara udang serta siput emas itu kehidupan merekapun beralih. Terlebih tiap-tiap setelah pulang bekerja, didapur sudah ada lauk pauk serta rumah jadi sangatlah rapi serta bersih. Mbok Rondo Sambega serta Mbok Rondo Sembadil juga terasa keheranan karenanya ada hal itu. Hingga disuatu hari mereka merencanakan untuk mencari tahu siapakah kiranya yang lakukan hal itu. 

Satu hari mereka seperti umumnya pergi untuk mencari kayu serta daun talas, mereka berpura-pura pergi serta setelah jalan agak jauh mereka selekasnya kembali menyelusup ke dapur. Dari dapur terdengar nada gemerisik, ke-2 bersaudara itu selekasnya mengintip serta lihat seseorang gadis cantik keluar dari tempayan tanah liat yang diisi udang serta Keong Emas peliharaan mereka. " pasti dia yaitu jelmaan keong serta udang emas itu " bisik Mbok Rondo Sambega pada Mbok Rondo Sembadil. " Mari kita tangkap saat sebelum menjelma kembali jadi udang serta Keong Emas " bisik Mbok Rondo Sembadil. Dengan perlahan mereka masuk ke dapur, lantas ditangkapnya gadis yang tengah asyik memasak itu. " Mari katakan segera nak, siapa kiranya anda itu " desak Mbok Rondo Sambega " Bidadarikah anda? " sahutnya lagi. " bukanlah Mak, saya manusia umum yang lantaran dibunuh serta dibuang oleh orangtua saya, jadi saya menjelma jadi udang serta keong " sahut Jambean lirih. " terharu mendengar narasi Jambean ke-2 bersaudara itu pada akhirnya mengambil Keong Emas juga sebagai anak angkat mereka. Mulai sejak itu Keong Emas menolong ke-2 bersaudara itu dengan menenun. Tenunannya sangatlah indah serta bagus hingga terkenallah tenunan terebut keseluruh negeri, serta ke-2 janda bersaudara itu jadi jadi tambah kaya dari hari kehari. 

Sampailah tenunan tersebut di ibu kota kerajaan. Sang raja muda sangatlah tertarik dengan tenunan buatan Jambean atau Keong Emas itu. Pada akhirnya raja mengambil keputusan untuk meninjau sendiri pembuatan tenunan itu serta pergi meninggalkan kerajaan dengan menyamar juga sebagai saudagar kain. Pada akhirnya tahulah raja tentang Keong Emas itu, serta sangatlah tertarik oleh kecantikan serta kerajinan Keong Emas. Raja menitahkan ke-2 bersaudara itu untuk membawa Jambean atau Keong Emas untuk masuk ke kerajaan serta meminang si Keong Emas untuk jadikan permaisurinya. Begitu suka hati ke-2 janda bersaudara itu.
loading...

Related Posts

Cerita Rakyat Keong emas
4/ 5
Oleh