Rabu, 16 Desember 2015

Narasi Rakyat Si pahit lidah serta si empat mata

yaitu narasi rakyat yang datang dari Lampung serta adalah satu diantara narasi rakyat Indonesia yang popular di kelompok orang-orang Lampung. Narasi ini menceritakan perihal dua orang yang sombong lantaran mempunyai keunggulan dari orang lain. Pengajaran yang dapat di petik dari narasi ini yaitu janganlah jadi orang yang sombong meskipun mempunyai keunggulan dari orang lain. Tersebut marilah kita simak berbarengan narasi rakyat dari Lampung yang berjudul Si Pahit Lidah serta Si Empat Mata 

Serunting yaitu orang yang sakti mandraguna. Dia datang dari Majapahit yang lalu diusir dari istana lantas berkelana ke Sumatera. Adik ipar Serunting yang bernama Arya Tebing terasa iri dengan kesaktian Serunting. Dia lantas memujuk kakaknya untuk memberi tahu dimana letak kekurangan Serunting. Lantaran rasa sayang pada adiknya pada akhirnya istri Serunting berikan th. letak kekurangan Serunting. 
Sesudah tahu Arya Tebing mengajak Serunting untuk adu kemampuan. Mereka juga berkelahi, saat itu Arya Tebing menusuk Serunting ditempat kekurangannya. Serunting terluka kronis serta lalu mengasingkan diri di Gunung Siguntang. Dalam pengasingannya Serunting menyembuhkan lukanya serta tak bosan berdoa pada Tuhan supaya kembalikan kesaktiannya. Lantaran ketekunan Serunting pada akhirnya dia di beri keunggulan bahwa apa pun yang disampaikannya jadi fakta. 
Disuatu hari Serunting tengah berjalan-jalan di suatu kampung. Orang-orang kampung itu tengah menanam padi. Hamparan sawah yang menguning sangatlah indah dilihat mata. Tetapi Serunting jadi menyampaikan bahwa itu bukanlah sawah tetapi hamparan batu. Saat itu mendadak saja perkataan Serunting jadi fakta. Lihat hal semacam itu warga menjuluki Serunting dengan julukan Si Pahit Lidah. Orang-orang tak ada yang berani melawan Si Pahit Lidah lantaran mereka takut terserang kutukannya. Si Pahit Lidah jadi sombong serta kasar hingga warga tak suka pada dianya. 
Kesaktian Si Pahit Lidah terdengar oleh Si Empat Mata seseorang yang juga mempunyai kesaktian dari negeri India. Si Empat Mata terasa tersaingi kesaktiannya serta punya maksud untuk menantang Si Pahit Lidah. Lalu dia berlayar menuju Sumatera untuk menjumpai Si Pahit Lidah. Saat bersua Si Empat Mata menantang Si Pahit Lidah untuk berkelahi. Berhari-hari mereka berkelahi serta keluarkan semua kesaktiannya tetapi tak ada yang menang atau kalah. 

Saat tersebut seseorang tetua kampung ajukan kompetisi
ke-2 orang itu. Meraka mesti mengonsumsi buah aren yang ada. Si Pahit Lidah memperoleh giliran pertama untuk mengonsumsi buah itu. Dengan sombong Si Pahit Lidah mengonsumsi buah aren itu sembari berpikir lantaran mustahil dia bakal mati dengan buah sekecil itu. Tetapi apa yang berlangsung Si Pahit Lidah menggelepar lantas mati. Lihat Si Pahit Lidah mati Si Empat Mata terasa suka lantaran saat ini dialah orang yang paling sakti di negeri itu. Tetapi, Si Empat Mata terasa aneh lantaran Si Pahit Lidah dapat mati cuma dengan sebiji buah aren. Si Empat Mata lantas menimang-nimang buah aren bekas Si Pahit Lidah, dia mengonsumsi buah aren itu serta selang beberapa saat Si Empat Mata menggelepar lantas mati. Pada akhirnya mereka berdua mati dengan kesombongan sendiri lantas keduanya di makamkan di Danau Ranau. 
Narasi Rakyat Si Pahit Lidah serta Si Empat Mata menceritakan perihal kesombongan bakal menyebabkan celaka pada diri sendiri. Seluruhnya kemampuan tiadalah bermanfaat bila diiringi dengan kesombongan.
loading...

Related Posts

Narasi Rakyat Si pahit lidah serta si empat mata
4/ 5
Oleh