Selasa, 05 Januari 2016

Tikus Tanah serta Tikus Pohon

Tikus Tanah serta Tikus Pohon

Tikus Tanah serta Tikus Pohon 

Satu malam seekor tikus pohon memanjat ke suatu pohon dia bergerak ke sana kemari mencari buah buat dia makan, tikus pohon itu kerap mencari makanannya di pohon-pohon walau sarangnya terdapat di suatu tanah. Malam itu tikus pohon itu sekalipun tak temukan makanan walau dia sudah memanjat satu pohon ke pohon yang lain tetapi tak ada satu makanan juga yang dia peroleh sampai pada akhirnya dia lihat suatu pohon sawo yang terdapat tempat terbuka. 

Sang tikus mau sekali pergi ke sana untuk mencari sawo yang sudah masak tetapi dia terasa takut lantaran bahaya senantiasa mengintai, lagipula dia mesti lari lewat tempat terbuka apabila ada pemangsa yang mempunyai sayap mengintai tempat terbuka itu jadi habislah nyawanya dimangsa pemangsa itu. 

Sang tikus memanjat pohon tertinggi yang dapat lihat dengan terang ke arah pojok manapun lalu dia lihat ke seluruhnya pojok pohon mengecek apakah di sana bertengger pemangsa yang dapat terbang seperti burung hantu. Tikus sangatlah takut pada burung hantu lantaran dia dapat mencengkram mangsanya dari arah belakang serta saat menyerang sekalipun tak terdengar nada kepakan sayap. 

Sang tikus mengaku bahwa burung hantu yaitu pemangsa tikus paling ulung di banding dengan kucing serta ular, sesudah usai mencermati daerah itu sang tikus tak lihat ancaman untuk dianya lantas dia turun dari atas pohon dengan amat cepat lantaran memperoleh peluang yang baik. Saat dia jalan ditempat terbuka itu menuju pohon sawo dia lihat suatu bayangan hitam yang terpantul oleh sinar bln. serta dia sadar bahwa itu yaitu seekor burung hantu, dia lari dengan kencang lalu dia lihat suatu lubang tanpa ada pikir panjang dia masuk lubang itu. Tetapi lubang itu sudah ditempati tikus tanah, tikus pohon itu saat ini terasa aman tetapi dia masih tetap tak berani keluar lantaran sang burung masih tetap memburunya. 

Dilubang itu tampak seekor tikus tanah mendekati sang tikus pohon lalu dia menggigit serta mencakar sang tikus pohon, sang tikus pohon menghidar serta membalas tindakannya itu “Pergilah dari sarangku atau saya bakal memaksamu dengan kekerasan. ” perintah sang tikus tanah “aku di sini cuma menghindar dari seekor burung hantu, bila dia telah tak menguberku lagi akupun bakal pergi dari tempat ini. ” kata sang tikus pohon “apabila kau selalu memaksa diriku untuk pergi lewat cara keras saya akan tidak tinggal diam, lantaran tidak cuma kau saja yang dapat menggigit serta mencakar akupun dapat melakukannya”. ancam sang tikus pohon “tapi saya sangatlah memohon pertolonganmu supaya saya terlepas dari pemangsa itu. ” mohon sang tikus pohon, tikus tanah juga sadar dengan kemalangan sang tikus pohon serta dia berkata : ”maafkan saya atas ketidaknyamananmu di rumahku, bersembunyilah dahulu apabila pagi telah tiba kau bisa kembali kesarangmu”.
Serigala serta Macan Tutul

Serigala serta Macan Tutul

Hasil gambar untuk gambar cerita fabel Serigala serta Macan Tutul


Satu hari serigala serta macan tutul pergi berbarengan mencari makanan seperti rusa serta kijang, mereka menyusuri rimba rimba lantas masuk perbukitan setiap saat mereka berburu berbarengan waktu tersebut mereka sembari berbincang-bincang serta kadang-kadang pembicaraan itu jadi suatu perbincangan yang sangatlah sengit, karena sangat sengitnya mereka kadang-kadang berkelahi tetapi selang hari lalu mereka berdamai serta kembali berburu berbarengan. 
Hari itu sang serigala keluar dari sarangnya dengan senang dia jalan menuruni bukit menuju rimba yang lebat untuk menjumpai sang macan tutul yang umumnya tengah tidur diatas pohon. Hingga di sana sang macan tutul tengah tidur terlelap sembari menggantungkan dianya di suatu dahan pohon besar, lantas sang serigala bangunkannya “Bangunlah tukang tidur ini telah nyaris sore hari, kerjaanmu tidur saja mulai sejak tadi pagi” kata sang serigala, sang macan tutul mendengar pengucapan sang serigala serta diapun segera bangun dari tidurnya “Kau senantiasa saja bangunkan ku sewaktu saya terlelap tidur. ” kata sang macan sembari mengeliatkan tubuhnya serta buka mulutnya “Turunlah tukang tidur kita berburu berbarengan. 
Saya sangatlah mau berburu bersamamu serta saya sangatlah semangat sekali hari ini. ” pinta sang serigala sembari tersenyum, lantas turunlah sang macan dari dahan pohon itu dengan anggunnya sembari berkata : “Baiklah saya terima ajakanmu, kemana kita bakal pergi berburu? ” sang serigala menjawab : ”kita bakal pergi kebukit yang dipenuhi oleh rerumputan hijau, di sana sangat banyak antelop serta kambing merumput di sana, lagi juga saya jemu mengonsumsi kelinci selalu sekali kali saya mau rasakan lembutnya daging kambing. ” sesudah terlibat perbincangan sebentar di sarang mereka menelusuri rimba ke arah perbukitan. 
Dalam perjalanan di rimba mereka saat ini menyusuri sungai, mereka berbincang-bincang tentang cara menangkap hewan sesudah demikian lama mereka terlibat perbincangan tentang hal semacam itu sang serigala bicara seakan olah lebih cerdik dari sang macan tutul, dia berkata : ”aku ini lebih cerdik darimu macan tutul. ” lantas dia berkata lagi “aku mempunyai banyak cara untuk menangkap hewan serta melolosakan diri dari bahaya dibanding dengan mu nyaris seribu cara saya punyai. ” sang macan berkata dengan suara tinggi pada sang serigala ”Aku akui bahwa saya cuma mempunyai cara-cara untuk menangkap hewan serta melepaskan diri dari bahaya, tetapi trick yang saya punyai lebih hebat dari trikmu yang banyak itu. ” sebentar saat mereka usai terlibat perbincangan terdengar nada anjing menggonggong serta nada pemburu. 

Sang macan tutul dengan gesit lari ke ketepian sungai lalu dia melompat dari satu batu sungai ke batu sungai yang lain lalu dia lari dengan kencang ke arah rimba yang lain sembari berkata : ”inilah caraku untuk melolosakan diri dari beberapa pemburu. ” walau sang serigala mempunyai banyak cara untuk melepaskan diri dari beberapa pemburu, dia bingung cara mana dahulu yang bakal dia cobalah sampai pada akhirnya dia lari ke sana kemari tanpa ada maksud yang pasti sampai pada akhirnya sang pemburu menembaknya dengan obat bius.
Semut Pohon Serta Seekor Belalang Sembah

Semut Pohon Serta Seekor Belalang Sembah


Hasil gambar untuk gambar cerita fabel Semut Pohon Serta Seekor Belalang Sembah

Satu hari di suatu kebun anggur tinggalah suatu keluarga semut rang-rang dengan anggota jumlahnya yang sangatlah banyak, semut rang-rang ini bikin sarangnya dari daun-daun lantas mereka tempel memakai cairan seperti lem yang mereka mengeluarkan dari mulutnya. Di sarang itu tinggalah seekor ratu semut yang badannya terbesar di antara beberapa semut sang ratu sangatlah rajin keluarkan telur-telur serta telur itu menetas jadi semut-semut yang baru. Beberapa semut lihat bahwa musim gugur bakal selekasnya berlalu serta bakal selekasnya datang musim dingin yang cukup panjang saat musim dingin makanan bakal sangatlah susah untuk diperoleh jadi beberapa semut itu selekasnya mencari beragam jenis makanan buat mereka kumpulkan juga sebagai bahan persedian saat musim dingin sudah tiba. 

Beberapa semut repot menghimpun makananan diawali waktu pagi hari s/d sore hari, semut-semut pekerja untuk membawa serta mencari makanan sedang semut tentara melindungi keamanan dari beberapa pengganggu. Tidak sama perihal degan seekor belalang sembah, belalang sembah mempunyai mata yang besar serta tangan yang panjang mereka kerap hidup di pohon-pohon seperti beberapa semut. saat musim dingin bakal tiba belalang sembah cuma berlatih menari, sehari-hari belalang sembah itu cuma berlatih menari dia sangat suka sekali berlatih menari tetapi sang belalang lupa bahwa dia mesti menghimpun makanan untuk persiapannya hadapi musim dingin. 

Satu hari sang belalang sembah menari di dekat sarang semut rang-rang dia menari dengan sangatlah anggun, gerakan tangan serta tubuhnya yang pelan serta lembut bikin tariannya tampak sangatlah mempesona, beberapa semut lihat tarian sang belalang sembah menari tetapi mereka tak menghiraukan tarian indahnya itu lantaran mereka mempunyai pekerjaan yang sangatlah utama. 
Sang belalang yang tengah menari lihat beberapa semut jalan dengan membawa makanan untuk di bawa kesarangnnya, sang belalang sembah herang dengan apa yang dikerjakan semut rang-rang lantas dia ajukan pertanyaan pada satu diantara semut tentara yang tengah berjaga di dekat beberapa semut pekerja “kenapa kalian membawa makanan yang sangatlah banyak itu masuk ke sarang kalian? ” sang semut rang-rang menjawab “kami mengerjakannya supaya kami tak kelaparan waktu musim dingin tiba. ” lantas sang belalang kaget “musim dingin? ” kata sang belalang sembah dengan kagetnya “aku lupa dengan musim dingin, saya terlampau repot dengan melatih tarianku sampai saya lupa bahwa sebentar lagi akan tiba musim dingin serta saya belum menyiapkan makanan untuk diriku. ” keluh sang belalang “apa saya bisa meminta makanan kalian itu? ” pinta sang belalang sembah “apa, yang kau kerjakan sehari-hari cuma menari, saat ini sesudah kau sadar bakal keperluan hidupmu kau memintanya pada kami, enak sekali hidupmu itu. ” kata sang semut sembari menempatkan muka geram “kami bekerja dengan sangatlah keras sehari-hari dengan penuh tenaga serta kau memintanya, saya anjurkan kau untuk pergi dari tempat ini serta mencari makanan untuk kau taruh. ” kata sang semut rang-rang. 
Pada akhirnya sang belalang sembah pergi mencari makanan untuk hadapi musim dingin.
Sang Musang serta Tikus Tua

Sang Musang serta Tikus Tua

 Disebuah perkebunan tinggal seekor musang yang cerdik serta tangkas dalam berburu tikus bahkan juga tidak sering sekali saat dia berburu tikus musang itu kehilangan buruannya, kemampuannya yang luar umum bikin beberapa tikus takut saat keluar dari sarangnya mereka senantiasa mencari makanan tak jauh dari sarangnya lantaran bila mereka keluar jauh dari sarangnya musang itu senantiasa bersiap dengan cakar serta giginya yang tajam. Tetapi lantaran beberapa tikus ini tidak sering sekali keluar jauh dari sarangnya sang musang mesti mencari cara supaya dia bisa menangkap tikus-tikus itu. 
Satu hari sang musang pergi ke arah sarang tikus lalu dia menggeletakan dianya seakan-akan dia sudah mati. Awalannya tikus-tikus itu takut dengan hadirnya sang musang yang ada dekat sarangnya tetapi makin lama satu diantara tikus keluar mengecek sang musang dia mecoba mendekati sang musang serta mengendus-endus sembari menaiki badan sang musang. Tikus itu memikirkan bahwa sang musang sudah mati lalu dia memanggil saudara-saudaranya untuk keluar, saat ini satu persatu saudara-saudaranya keluar lihat sang musang yang tergeletak itu. 
Sang musang memakai telinganya yang tajam serta dia dengarkan tikus-tikus itu sesudah sebagian waktu sang musang tahu beberapa besar tikus dalam lubang itu sudah keluar. dalam waktu relatif cepat sang musang bangun menyambar tikus-tikus itu sang tikus kaget berlarian masuk sarangnya serta sebagian tikus sudah di tangkap oleh sang musang. Sesudah alami peristiwa itu beberapa tikus sangatlah waspada dengan sang musang saat ini mereka mesti mencari cara bagaimanakah langkahnya untuk hindari musang yang cerdik itu. 

Sang musangpun saat ini mencari cara lain untuk menangkap beberapa tikus itu, sang musang tak dapat memakai cara yang sama untuk menangkap beberapa tikus. Saat ini sang musang menggali suatu lubang besar serta sedikit dalam di mana lubang itu cuma mempunyai satu lubang, sang musang mencari makanan tikus seperti jagung umbi-umbian lalu dia input kedalam lubang yang sudah dia gali. 
Lantas dia menanti serta bersembunyi dibalik pohon, sesudah selelai saat ini beberapa tikus mencium bau makanan yang enak lalu mereka keluar mencari bau yang enak itu pada akhirnya mereka lihat tumpukan makanan di suatu lubang serta tanpa ada memikirkan panjang mereka masuk kedalam lubang itu serta mengonsumsi makanan dilubang itu sampai kekenyangan tetapi satu diantara tikus tua yang sudah memiliki pengalaman hadapi tipu daya sang musang berkata “Hati-hati mungkin saja ini yaitu jebakan yang di buat oleh sang musang. ” Tetapi mereka tak memperdulikan peringatannya, sang tikus sangatlah cemas dengan beberapa tikus yang masuk kelubang itu serta benar apa yang disebutkan oleh tikus tua memiliki pengalaman itu sang musang keluar dari balik pohon sembari lari menuju lubang itu serta menerkam sebagian tikus “seharusnya kau dengarkan kalimat tikus memiliki pengalaman itu, dia sangatlah bijak memberi peringatan pada kalian tetapi kalian tak mendengarkan”.
Dongeng Rusa serta Kura-Kura

Dongeng Rusa serta Kura-Kura

Hasil gambar untuk gambar cerita fabel Dongeng Rusa serta Kura-Kura
Hiduplah seekor rusa pada zaman dulu. Ia sangatlah sombong lagi pemarah. Kerap ia menyepelekan kekuatan hewan lain. 
Disuatu hari si rusa berjalan-jalan di tepi danau. Ia bersua dengan kura-kura yang tampak cuma mondar-mandir saja. " Kura-kura, apa yang tengah engkau kerjakan disini? "
" Saya tengah mencari sumber penghidupan, " jawab si kura-kura.
Si rusa mendadak geram mendengar jawaban si kura-kura. " Janganlah bertandingk engkau, hei kura- kura! Engkau cuma mondar-mandir saja tetapi bertandingk tengah mencari sumber penghidupan! "
Si kura-kura berupaya menuturkan, tetapi si rusa terus geram. Bahkan juga, si rusa meneror bakal mencapai badan si kura-kura. Si kura-kura yang kesal pada akhirnya menantang untuk mengadu kemampuan betis kaki.

Si rusa sangatlah geram mendengar tantangan si kura-kura untuk mengadu betis. Ia juga meminta supaya si kura-kura menendang betisnya terlebih dulu. " Tendanglah sekeras-kerasnya, semampu yang engkau dapat kerjakan! "
Si kura-kura tak bersedia mengerjakannya. Tuturnya, " Bila saya menendang betismu, engkau bakal jatuh serta tak dapat membalas menendangku. "
Si rusa semakin geram mendengar perkataan si kura- kura. Ia juga bersiap-siap untuk menendang. Ia berancang-ancang. Saat dirasanya pas, ia juga menendang dengan kaki depannya sekuat-kuatnya.
Saat si rusa mengayunkan kakinya, si kura-kura selekasnya memasukkan kaki-kakinya ke tempurungnya. Sepakan rusa cuma tentang tempat kosong. Si rusa sangatlah geram merasakan tendangannya tak mengena. Ia lalu mencapai tempurung si kura-kura dengan kuat. Mengakibatkan badan si kura-kura tenggelam ke tanah. Si Rusa menganggap si kura-kura sudah mati. Ia juga meninggalkan si kura-kura.
Si kura-kura berupaya keras keluar dari tanah. Sesudah satu minggu berupaya, si kura-kura pada akhirnya sukses keluar dari tanah. Ia lantas mencari si rusa. Diketemukannya si rusa sesudah sekian hari mencari. " Bersiaplah Rusa, saat ini giliranku untuk menendang. "
Si rusa cuma melihat sepele kekuatan si kura-kura. " Kerahkan seluruh kemampuanmu untuk menendang betisku. Mari, janganlah ragu-ragu! " 
Si kura-kura bersiaga serta mengambil ancang-ancang ditempat tinggi. Ia lantas menggulirkan badannya. Saat nyaris tiba di dekat badan si rusa, ia juga menambah badannya sampai badannya melayang. Si kura-kura mengincar hidung si rusa. Demikian kerasnya tempurung si kura-kura mengena sampai hidung si rusa putus. Saat itu si rusa yang sombong itu juga mati.
Monyet yang Membual

Monyet yang Membual


Hasil gambar untuk gambar cerita fabel Monyet yang Membual

Satu hari seekor monyet pergi mencari makanan ke dekat danau untuk meraih danau sang monyet mesti ikhlas turun dari pohon serta jalan. Sang monyet mencari makanan di dekat danau, dia mencari buah-buahan serta daun-daunan tetapi dia lihat suatu hal dari terlalu jauh seperti suatu perangkap sang monyet mendekati benda itu serta memanglah benar benda itu yaitu suatu perangkap, sang monyet melingkari perangkap itu berkali-kali tetapi sang monyet mau sekali bermain-main dengan perangkap itu. 

Pertama dia memegang ujung-ujung perangkap besi itu, tetapi saat dia memegang perangkap itu tak berlangsung apa-apa saat ini dengan cerobohnya sang monyet coba meletakan ekornya di tengah-tengah perangkap, nyatanya ekor sang monyet diletakan pas diatas penyebab perangkap itu serta pada akhirnya ekornya terputus lantaran kecerobohannya. 

Sang monyet terasa sangatlah malu lantaran saat ini dia tak mempunyai ekor, serta jika rekan-temannya lihat dianya tak mempunyai ekor mereka bakal menghinanya. Karenanya dia saat ini menyendiri untuk sesaat sembari pikirkan bagaimanakah langkahnya supaya dia tak ditertawai oleh rekan-temannya serta tak dijahui oleh rekan-temannya. 

Sesudah sebagian minggu dia menyendiri saat ini sang monyet kembali pada tempat aslinya lantas sang monyet bersua rekan-temannya diatas pohon, mereka berkumpul berbarengan sembari bermain serta mereka tampak sangatlah suka. Lantas sang monyet dengan yakin diri berpidato di hadapan rekan-temannya. “para monyet. ” monyet itu berkata dengan nada yang lantang, beberapa monyet kaget serta heran lantas mereka berkumpul “dengarkanlah sesaat pidatoku yang sangatlah utama ini, lantaran saya bakal menuturkan bagaimanakah bahayanya seekor monyet mempunyai suatu ekor. ” kata sang monyet yg tidak mempunyai ekor itu. 

Dalam isi pidatonya itu sang monyet menceritakan seekor monyet kecil yang dibawa terbang oleh burung elang cuma lantaran ekornya yang panjang, saat monyet kecil itu melompat dari dahan kedahan monyet kecil itu tak dapat melompat dengan cepat lantaran ekor nya cukup berat. Lantas seekor monyet lari di kejar serigala, serigala itu menangkap monyet lantaran lambatnya seekor monyet saat lari karena ekornya yang panjang serta berat. Dengan pidatonya yang demikian memberikan keyakinan sang monyet tanpa ada ekor itu merekomendasikan untuk memotong ekor supaya terlepas dari bahaya. 

Sesudah usai berpidato satu diantara monyet tua maju kehadapan semua monyet yang dengarkan pidato itu serta berkata “pidatomu sangatlah bagus nak, seluruhnya yang dengarkan nyaris saja yakin dengan bualanmu itu. Sesungguhnya tak ada permasalahan dengan ekor kami, malah ekor inilah yang bikin kami menyeimbangkan diri diatas pohon, saat meloncat serta hal yang lain, saat ini cobalah kau balikan tubuhmu kami bakal memperoleh jawaban dari narasi di pidatomu itu! ” saat sang monyet membalikan badannya terdengar nada tawa terbahak-bahak dari beberapa monyet serta saat ini sang monyet tanpa ada ekor itu sadar bualannya perihal mengambil keputusan ekor jadi percuma.
Kuda yang menggunakan kulit harimau

Kuda yang menggunakan kulit harimau

Seekor kuda tengah jalan dari suatu ladang gandum menuju suatu rimba yang lebat, kuda itu sudah senang mengonsumsi gandum yang ada di ladang itu dia tampak senang lantaran tak ada petani gandum melindungi ladangnya. 

Saat dia menuju rimba lebat di dalam jalan sang kuda lihat suatu hal dengan heran seperti suatu kulit harimau lantas kuda itu mendekatinya serta nyatanya memanglah benar apa yang dia saksikan yaitu suatu kulit harimau yg tidak berniat ditinggalkan oleh beberapa pemburu harimau. Kuda itu coba menggunakan kulit harimau itu serta nyatanya cocok ditubuhnya. 
Lantas terlintas dipikiran kuda itu untuk menakuti hewan-hewan rimba yang melalui dianya, kuda itu bergegas mencari tempat untuk bersembunyi. Tempat itu mesti tampak gelap serta kerap dilewati oleh sebagian hewan rimba. Pada akhirnya dia temukan semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi serta kuda itupun masuk ke semak-semak dengan memakai kulit harimaunya, di semak-semak kuda itu bersembunyi menanti hewan rimba yang melewatinya serta selang beberapa saat beberpa domba gunung jalan ke arah dianya kuda itu saat ini bersiap-siap untuk meloncat. 

Saat domba-domba itu melalui kuda yang tengah bersembunyi kuda itu meloncat ke arah domba-domba itu serta serentak domba-domba itu berlarian ke sana kemari mereka ketakukan dengan kulit harimau yang di gunakan oleh kuda itu. Sang kuda cuma tertawa sesudah domba-domba itu berlarian dia sangat suka sekali menjaili domba-doma itu. 

Lantas sang kuda kembali bersembunyi kedalam semak-semak dia menanti hewan lain datang melalui semak-semak itu dari terlalu jauh tampak seekor tapir jalan sembari kunyah suatu hal dimulutnya, tapir itu jalan dengan sangatlah lambat mendekati semak-semak tetapi saat kuda itu meloncat ke arah tapir itu sang tapir terperanjat serta lari sekencang-kencangnya hindari menghindari kuda yang menggunakan kulit harimau itu. Sang kuda saat ini makin suka mengganggu hewan-hewan yang lain serta dia kembali pada semak-semak itu menanti hewan lain buat dia kagetkan. 

Saat ini sang kuda menanti lebih lama dari umumnya tetapi hal semacam itu tak membuatnya jemu mendadak seekor kucing rimba lari sembari membawa seekor tikus dimulutnya. Kucing itu tak melalui semak-semak kucing itu cuma duduk menyantap tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar, lihat hal semacam itu sang kuda berinisiatif untuk mengagetkannya dari arah belakang. Kuda itu keluar dari semak-semak serta jalan dengan hati hati supaya lebih dekat dengan sang kucing saat telah sangatlah dekat dengan sang kucing, kuda itu mengaum seperti seekor harimau tetapi kuda itu tak sadar bahwa nada aumannya tidaklah nada harimau tetapi nada seekor kuda, mendengar hal semacam itu sang kucing melihat ke belakang serta dia lihat kuda itu dengan kulit harimau tetapi bertemura kuda. 

Hal semacam itu bikin sang kucing tertawa terbahak-bahak “Apabila saya melihatmu menggunakan kulit harimau itu saya bakal lari ketakutan namun auman suaramu itu terus bukanlah nada harimau tetapi nada seekor kuda”
Kucing Kota Serta Kucing Desa

Kucing Kota Serta Kucing Desa


Hasil gambar untuk gambar cerita fabel Kucing Kota Serta Kucing Desa

Satu hari di waktu matahari nyaris terbenam seekor kucing kota dengan bulu lebat serta menawan datang menjenguk saudaranya di suatu desa, kucing desa sangat suka dengan kehadiran sang kucing kota, sang kucing kota berbincang-bincang tentang pengalamanya, serta sang kucing desa cuma dengarkan narasi itu. Sang kucing desa menjamu sang kucing kota dengan makanan yang simpel. Sang kucing kota kunyah beberapa makanan hidangan itu dengan sangatlah sopan walau itu hanya sebatas basa-basi belaka. Sang kucing desa sangatlah tertarik mendengar narasi dari kucing kota itu sang kucing mau sekali mencicipi bagaimanakah nikmatnya hidup di suatu perkotaan yang penuh dengan makanan. 

Sampai pada akhirnya mereka tidur berdua dengan tenang serta nyaman diatas rerumputan serta jerami kering dibawah suatu pohon yang rindang sampai ayam berkokok mengisyaratkan pagi hari sudah tiba. Saat tidur semalam sang kucing desa punya mimpi hidup di suatu kota dengan semua kemewahaannya sampai dia ingin saat sang kota mengajaknya untuk pergi ke kota bersamanya dengan janji bahwa sang kucing kota bakal memberi kesenangan, kemewahan dari kehidupan kota. Lantas mereka berdua pergi ke kota dengan penuh harapan. 

Sampailah mereka di suatu rumah yang cukup besar serta elegan saat mereka masuk sang kucing desa kaget dengan makanan diatas meja, dia mencium aroma yang sangatlah enak serta lezat sampai semangat makannya saat ini bertambah. Selang beberapa saat yang tinggal didalam rumah datang serta lihat sang kucing desa sudah ada di meja makan mengendus-ngendus makanan mereka. 

Dengan penuh amarah yang tinggal didalam rumah mengambil sapu lantas memukul sang kucing desa, sang kucing desa terasa ketakutan dengan tingkah laku yang tinggal didalam rumah dia lari menjauh darinya, lantas sang kucing kota menuturkan pada kucing desa bahwa bukanlah demikian cara memperoleh makanan di sini. “Pertama biarlah beberapa yang tinggal didalam rumah makan dengan tenang, lalu kau mesti mendekatinya sembari meminta-minta serta mengesek-gesekan badanmu ke yang tinggal didalam rumah itu jadi cara tersebut bakal sukses kau pasti memperoleh makanan dari yang tinggal didalam rumah. ” terang sang kucing kota, sang kucing desa coba apa yang disebutkan sang kucing kota, memanglah benar dia memperoleh makanan dari yang tinggal didalam rumah tetapi makanan itu yaitu makanan bekas seperti tulang belulang. 

Sang kucing desa kecewa dengan keadaannya di kota dia bicara pada sang kucing kota “aku memanglah mempunyai kemewahan di sini namun apa mewahnya bila saya cuma memperoleh bekas makanan, serta hidupku tak tenang saat saya bakal mencicipi makanan di meja itu sebilah kayu menghantam badanku. ” lantas sang kucing keluar serta meninggalkan kota itu, saat ini dia kembali pada desa dengan makanan yang simpel tetapi penuh dengan kedamaian serta ketenangan.
Kijang serta Seekor Kambing

Kijang serta Seekor Kambing

Satu hari seekor kijang keluar dari suatu rimba untuk mencari makanan, kijang itu pergi ke suatu peternakan kambing di mana di sana ada beragam macan makanan serta mengharapkan dia dapat meminjamnya dari beberapa kambing namun dia punya niat tidak untuk kembalikan apa yang sudah dia pinjam. Sang kijang mesti meniti jarak yang jauh untuk meraih tempat peternakan kambing, setelah tiba di sana dia lihat seekor kambing membawa suatu hal dipunggungnya sang kijang penasaran dengan benda yang ada dipunggung sang kambing lalu dia mendekati sang kambing sembari menempatkan muka sedih. 

Saat sang kijang hampiri sang kambing dia ajukan pertanyaan pada sang kambing tentang benda yang dia bawa dipunggungnya serta sang kambing menjawab bahwa benda itu yaitu sekantong gandum paling baik diladang petani serta gandum itu adalah gandum pilihan. 

Mendengar penjelasan sang kambing, sang kijang memohon pada sang kambing untuk meninjamkannya lantaran dia tak mempunyai makanan lagi serta sulitnya mencari makanan di rimba. Sang kambing tak yakin demikian saja dengan apa yang sudah disebutkan sang kijang “Kenapa saya mesti meminjamkan gandum ini kepadamu? ” Bertanya sang kambing dengan berprasangka buruk “karena di rimba susah sekali mencari makanan, lagi juga saya ini makhluk yang bisa diakui. ” jawab sang kijang sembari memberikan keyakinan sang kambing, sang kambing memikirkan bila dia meminjamkan gandum ini pada sang kijang apa sang kijang akan tidak kabur bila saya menagihnya lantaran larinya lebih cepat dariku, saya takut sang kijang cuma memperdayaiku “apa jaminan bila saya meminjamkan gandum ini kepadamu apabila saya menagihnya kau akan tidak lari dariku? ” Bertanya sang kambing dengan tegas “yakinlah padaku wahai tuan kambing. ” kata sang kijang “aku bakal kembalikan apa yang sudah saya pinjam serta saya akan tidak lari bila kau menagih padaku. ” kata sang kijang memberikan keyakinan sang kambing.
Sang kambing tetap harus tak mempercayainya “aku masih tetap tak yakin. ” kata sang kambing “tuan kambing kata-kataku ini dapat kau pegang sang serigala dapat menanggung kejujuran ku. ” kata sang kijang “Serigala katamu? ” teriak sang kambing “aku mengetahui sang serigala dengan sangatlah baik, dia memanglah mahkluk yang bisa diakui. ” singgung sang kambing “bahkan karena sangat jujurnya apa pun yang dia ingin dia ambillah serta tak pernah saya lihat apa yang dia ambillah itu dikembalikan, dia seenaknya saja membawa suatu hal yang bukanlah kepunyaannya tanpa ada terasa bersalah. ” tegas sang kambing “tuan kijang, mungkin saja anda sama dengan tuan serigala, kau mungkin lari saat saya menagih hutangmu padaku. ” terang sang kambing. Sang kambing tak meyakini kalimat yang keluar dari mulut seseorang penjahat oleh karena itu dia tak meminjamkan gandumnya pada sang kijang serta pergi meninggalkan sang kijang.
Kelinci serta Pohon Anggur

Kelinci serta Pohon Anggur


Hasil gambar untuk gambar cerita fabel Kelinci serta Pohon Anggur

Seekor kelinci tengah melompat-lompat ke sana kemari sembari mencari makanan saat itu dia lihat suatu pohon anggur yang merambat pada suatu pohon yang sudah mati di tepi suatu sungai, dari terlalu jauh tampak pohon anggur itu berbuah sangatlah lebat serta sang kelinci penasaran dengan pohon anggur itu lantas sang kelinci menghampirinya. 

Tetapi untuk meraih pohon anggur itu dia mesti melalui suatu sungai walau takut pada air sang kelinci memberanikan dianya. Saat sang kelinci bakal menyebrang begitu beruntungnya dia, sang kelinci lihat suatu pohon kecil rubuh melalui sungai itu lantas dia memakai itu juga sebagai suatu jembatan. 

Saat dia hingga pas di pohon anggur itu dia lihat begitu tingginya anggur-anggur bergelantungan diatas dahan-dahan pohon mati itu, buah anggur tampak masak serta aromanya hingga tercium oleh hidung sang kelinci, sang kelinci lihat buah anggur yang ranum itu sembari meneteskan air liur berkata “wah begitu nikmatnya buah anggur yang masak serta ranum itu, lidahku pasti sangatlah suka pada rasa buah anggur itu serta kelihatannya saya dapat melompat serta menyundul buah itu. ”. Sang kelinci sangatlah mau mencicipi buah yang tampak fresh itu tetapi jarak nya cukup tinggi. Pertama sang kelinci mengambil ancang-ancang untuk melompat serta menyundul buah anggur itu tetapi lompatannya kurang tinggi untuk menyundul buah anggur itu serta hal semacam itu sekian kali dia kerjakan. 

Kesempatan ini sang kelinci mengambil ancang-ancang untuk melompat dari terlalu jauh, lantas dia mulai melompat lompat sampai saat dia melompat ke buah anggur itu nyaris saja kepalanya tentang buah anggur. Namun tetap harus usahanya percuma lompatannya tak terlampau tinggi, sang kelinci tak menyerah demikian saja dia selalu lakukan lompatan untuk menyundul buah anggur itu dengan penuh harapan buah anggur itu jatuh lantaran sundulannya. 

Sesudah sekian kali dia lakukan lompatan serta tak tentang buah anggur saat ini dia menyerah serta meninggalkan buah anggur itu sembari berkata “apa nikmatnya buah anggur itu, saya cuma buang waktuku serta tenagaku cuma untuk mengambil buah yang terasa tak enak serta bau itu. ” saat ini sang kelinci kembali pada tempatnya dengan penuh jengkel serta geram lantaran usahanya percuma. 

Saat sang kelinci melompat pulang ke tempat aslinya seekor burung gagak yang mulai sejak awal bertengger di suatu pohon tak jauh dari tempat sang kelinci melompat-lompat berupaya meraih buah anggur itu. Sang gagak lihat apa yang dikerjakan sang kelinci tertawa serta berasumsi sang kelinci sangatlah terlalu berlebih, sang gagak berkata “awalnya kau sangatlah mau mencicipi buah anggur itu tetapi lantaran usahamu yang percuma saat ini kau memaki buah anggur itu dengan beragam jenis argumen, kau sangatlah lucu tuan kelinci. Kau membanggakan suatu hal lantas kau hina. ” sang kelinci tak menghiraukan celoteh burung gagak itu.
Kelinci dan Anjing Petani

Kelinci dan Anjing Petani

Disebuah perkebunan jagung yang cukup luas terdapat seekor anjing petani sedang mencari kelinci yang berkeliaran untuk dimangsa. Anjing itu dilatih untuk mengejar hewan pengganggu perkebunan jagung ketika jagung masih muda. Daun jagung itu sering dimakan oleh kelinci sehingga tanaman jagung itu tidak dapat tumbuh dengan baik dan jika tanaman itu tidak tumbuh dengan baik hasil panen jagung juga akan sangat berkurang, maka dari itu sang petani menempatkan seekor anjing terlatih di perkebunan itu. Setiap hari anjing itu berkeliaran memeriksa hewan pengganggu tanaman jagung di perkebunan petani.

Pada suatu pagi anjing itu bangun dari tidurnya kemudian dia berjalan mengitari perkebunan jagung itu sambil mengendus-ngendus bau hewan lain dengan hidung nya, penciuman anjing itu sangat tajam bahkan anjing itu mampu mencium bau kelinci dari jarak yang sangat jauh, ketika dia berjalan anjing itu mencium bau kelinci dari kejauhan anjing itu mengikuti arah bau itu sampai akhirnya dia melihat seekor kelinci sedang asik memakan pucuk jagung yang masih muda. Anjing itu berjalan perlahan mendekati kelinci tersebut ketika dia sudah sangat dekat dengan kelinci itu sang anjing langsung mengejarnya dengan sangat cepat, namun sang kelinci mendengar langkah anjing itu karena kelinci memiliki telinga yang panjang dan sangat peka terhadap suara. Kelinci itu menhindari sang anjing dengan cepat dia melompat dengan sangat cepat dan lompatan kelinci itu sangat jauh.

Sang anjing terus mengejarnya meskipun kelinci itu semakin menjauh dari jarak sang anjing namun sang anjing tidak menyerah begitu saja. Anjing itu memiliki kemampuan berlari tanpa henti sehingga dia mampu mengejar sang kelinci tanpa kelelahan. Meskipun demikian sang kelinci yang sangat cepat melompat menghindari kejaran anjing itu membuat anjing itu kehilangan jejaknya, anjing itu mulai mengendus-ngendus bau sang kelinci dan tidak lama kemudian dia menemukan kelinci itu kini dia mengejarnya lebih cepat dari sebelumnya namun sang kelinci itu tidak dapat dia kejar hingga akhirnya anjing itu menyerah dan tidak melakukan pengejaran terhadap kelinci itu lagi. Ternyata kejadian itu ditonton oleh seekor burung gagak yang sedang bertengger di sebuah pohon yang daunnya sedang gugur ketika anjing itu melewati pohon tersebut sang gagak bertanya kepadanya “Ternyata kelinci itu lebih kencang dibandingkan dengan dirimu” kemudian sang anjing berkata dengan tenang “Apa kau tidak melihat perbedaan yang begitu mencolok antara aku dengan kelinci itu?” sang gagak menjawab “aku tidak melihat perbedaan itu, memang apa perbedaan yang kau maksudkan itu?” Sang anjing menjawab “Aku berlari untuk menangkap makanan sedangkan dia berlari mempertahankan hidupnya, sebuah keinginan akan menentukan kerasnya sebuah usaha”.
Kadal serta Ular Air

Kadal serta Ular Air

Hasil gambar untuk gambar cerita fabel Kadal serta Ular Air


Disebuah kolam yang cukup besar serta dalam seekor kadal tengah jalan di pinggiran kolam kadal itu tengah mencari aktivitas baru kadal itu sangatlah mau coba sesuati yang baru, dia sangatlah mau berpetualang saat dia jalan dipinggiran kolam sembari keluarkan lidahnya dia lihat suatu hal nampak dari di air hal pertama yang dipandang oleh kadal itu yaitu suatu kepala yang melenggak lenggok ke sana kemari seperti tengah mencari suatu hal lalu kadal itu mendekati mahkluk yang nampak dari di air itu serta dia sedikit kaget nyatanya dia lihat seekor ular air. 
Saat itu ular air juga lihat hadirnya sang kadal lantas mendekatinya, setelah tiba dekat dengan sang kadal ular itu meninggikan kepalanya serta berkata : ”Apa yang tengah dikerjakan oleh seekor kadal gemuk ini dipinggiran kolam? ” kadal itu menjauh dari sang ular lantaran dia takut dimangsa olehnya “Aku cuma tengah mencari aktivitas baru, saya cuma mau mencari suatu petualangan”. Kata sang kadal. “Kenapa kau menghindar dariku? Saya tak mengonsumsi mu saya sudah kenyang mengonsumsi ikan kecil yang ada di kolam itu” kata sang ular “jadi kau mau suatu petualangan yang seru” kata ular sembari mendesis “Ya itu benar saya mau sekali coba suatu hal yang baru” kata sang kadal dengan penuh semangat “apa kau pernah melalui kolam ini sendiri? ” Bertanya sang ular.
“Aku tak pernah melewatinya kolam ini terlampau luas buat aku sebrangi walau saya dapat sedikit berenang namun saya takut untuk menyebrangi kolam ini dari satu tepian ketepian lainnya”. Jawan sang kadal “apa kau ingin menebaranginya saya bakal membantunya” ajak sang ular. Sang kadal sangatlah mau sekali menyebranginya serta tanpa ada memikirkan panjang kadal itu terima ajakan dari sang ular “Baiklah jika demikian carilah suatu hal yang dapat jadikan juga sebagai tali! ” Pinta sang ular “Untuk apa tali itu? ” Bertanya sang kadal dengan heran “Tali itu untuk kau ikatkan ke ekorku saat kita berenang menyebrangi kolam ini kau akan tidak terbenam, saya bakal menarikmu kepermukaan”. terang sang ular. 

Lantas sang kadal mencari tali di pinggiran kolam serta dia memperoleh nya, kemudian sang kadal menalikan kaki depannya ke ekor sang ular dengan sangatlah kuat. Usai itu saat ini sang ular serta sang kadal berenang menyebrangi kolam luas itu tetapi di tengah-tengah kolam sang ular memikirkan untuk menenggelamkan sang kadal saat sebelum meraih tepian, saat hal semacam itu bakal dikerjakan oleh sang ular mendadak tibuhnya tertarik ke atas dia coba melepas diri dengan sekuat tenaga tetapi hal semacam itu sia-sia nyatanya sang kadal disambar oleh seekor burung alap-alap hingga badan ular itu bergelantungan di hawa. Waktu itu sang alap-alap lihat tidak cuma kadal saja yang dia tangkap tetapi begitupun seekor ular air di mana ekornya terikat pada kaki sang kadal.
Cerita Burung Gelatik

Cerita Burung Gelatik


Hasil gambar untuk gambar cerita fabel Cerita Burung Gelatik

Pagi hari Seekor burung gelatik jantan bangun dari tidurnya yang cukup pulas walau dia tak tidur di suatu sarang yang di buat dari rerumputan kering, saat ini musim panas telah nyaris tiba serta waktu tersebut saat yang paling bernilai untuk seekor burung gelatik muda di mana dia bakal mencari pasangannya dengan menghadirkan sarang paling baik yang sudah dia bikin. Burung gelatik jantan ini pergi ke sana kemari mencari rerumputan paling baik buat dia buat jadi sarang, burung gelatik jantan ini mencari type rumput kering yang paling lembut di antara seluruhnya type rumput serta rumput ini sangatlah tidak sering sekali diketemukan. 

Tetapi lantaran harapan nya untuk memperoleh pasangan sang burung gelatik jantan ini nekat mencari rumuput itu walau dia mesti terbang cukup jauh dari tempat dia bersarang serta temukan pasangan. 
Sehari-hari burung gelatik ini pergi ke suatu lembah yang cukup jauh dari sarangnya untuk memperoleh rumput paling baik itu tetapi sehari-hari sang burung mendatangi lembah itu waktu itu juga nyawanya terancam, saat itu saat dia terbang menyusuri sungai mendadak seekor burung elang dari atas langit menukik dengan tajam terjun serta cepat berusaha menangkap sang burung gelatik ini, tetapi sang burung sangatlah sigap dengan gerakan nya dia menghindar dengan prima seperti penerbang yang unggul serta sukses, mengelabui sang elang. Sang burung gelatik jantan cuma dapat membawa sedikit rerumputan dari sana serta walau beresiko dia terus meneruskan apa sebagai cita-citanya. 

Hari setelah itu sesudah dianya nyaris saja jadi mangsa seekor elang, saat ini saat dia bertengger diatas dahan untuk sedikit beristirahat. Seekor ular pohon berpura-pura jadi daun memerhatikannya, sang gelatik tidak paham ada ancaman dari seekor ular pohon. Jadi suatu keuntungan seekor ular pohon untuk berbaur dengan tempat sekitarnya serta mengelabui mangsanya. Tetapi lantaran sang burung tahu dengan bahaya setiap waktu meneror dianya dia juga tersadar serta memerhatikan seputarnya serta saat ini dia lihat seekor ular pohon sudah siap untuk menyergap dianya, untungya sang burung segera beralih tempat ke dahan yang lain saat ini dia lolos lagi dari bahaya. 

Sehari-hari dia pergi kelembah serta pulang membawa rumput paling baik untuk jadikan sarang saat ini sarang nya sudah usai dia bikin, sarang nya itu tampak sangatlah indah serta menawan, sarang itu di buat sebaik-baiknya dengan beberapa bahan paling baik hingga saat beberapa burung gelatik betina datang ke tempat itu sang gelatik jantan bernyanyi dengan merdu supaya sang betina tertarik, sampai pada akhirnya seekor gelatik betina menghampirinya, betina itu yaitu betina paling baik dari betina yang lain sang betina lihat serang yang di buat dari rerumputan kering paling baik serta sang betina sangatlah suka pada sarang yang sudah dia bikin. 

Lantas sang betina mengambil keputusan untuk tinggal serta bertelur di sarang itu serta sang jantan saat ini sukses meraih cita-citanya walau dia mesti berusaha keras dalam memperolehnya