Rabu, 16 Desember 2015

Narasi Rakyat Pendek : Kurcaci Rumpelstiltskin

 Satu hari, hiduplah suatu keluarga yang terbagi dalam Bapak serta Anak. Sang Bapak seseorang penggiling gandum. Ia juga sukai membual. Satu hari, ia membual bila putrinya bisa memintal jerami serta merubahnya jadi emas. Seluruhnya rakyat sangatlah ramai mengulas hal itu. 

Hingga satu hari, berita bahwa putri seseorang penggiling gandum bisa memintal jerami serta merubahnya jadi emas terdengar hingga kerajaan. Mendengar berita itu Raja meminta Prajurit istana untuk membawa Bapak serta Putrinya itu. 

Putri penggiling gandum juga tiba dalam istana. Ia juga segera menghadap sang Raja. 

‘’apakah benar kau bisa memintal jerami serta merubahnya jadi emas? Saya telah mempersiapkan jerami ini, serta tugasmu yaitu merubahnya jadi emas. Bila kau tidak berhasil. Saya bakal menghukummu seberat mungkin saja. ’’ Perintah sang Raja. 

Putri penggiling gandum segera menangis terseguk-seguk didalam gudang yang diisi tumpukkan jerami. Mana dapat ia memintal jerami sejumlah ini serta merubahnya jadi emas. 

Ditengah kebingungannya itu. Mendadak, nampaklah seseorang Kurcaci dihadapannya. 

‘’ Saya bisa menolong mu untuk memintal jerami ini serta merubahnya jadi emas. Namun, apa hadiah yang bakal saya terima? ’’ Bertanya Kurcaci. 

Putri penggiling gandum itu sangatlah terperanjat. Tetapi, ia juga selekasnya memikirkan apa yang bakal di berikannya juga sebagai hadiah pada Kurcaci itu. Pada akhirnya, ia juga memberi kalungnya juga sebagai hadiah. Sang Kurcaci juga segera mengawali memintal jerami. 

Putri penggiling gandum itu makin terperanjat lihat jerami betul-betul beralih jadi emas. Lihat hal itu, Raja sangatlah suka. Ia juga memerintahkan Putri penggiling gandum itu untuk memintal jerami emas semakin banyak lagi. 

Putri penggiling gandum awalannya bingung dengan perintah Raja untuk memintal jerami emas itu. Tetapi, Kurcaci misterius itu senantiasa datang untuk menolong serta diberikan hadiah. Satu hari, Putri penggiling gandum tak mempunyai apa-apa untuk di hadiahkan pada Kurcaci itu. Tetapi, ia memohon supaya Kurcaci bisa membantunya. Kurcacinya selalu menggeleng. Ia tidak bisa menolong bila, tak diberikan hadiah. 

Pada akhirnya, Kurcaci juga bersedia untuk menolong Putri penggiling gandum itu. Tetapi, dengan satu prasyarat. Bila satu waktu kelak Putri penggiling gandum menikah serta memiliki bayi, bayi itu mesti diberikan pada Kurcaci. Tanpa ada memikirkan panjang, ia juga segera menyepakati prasyarat itu. Ia memikirkan itu masih tetap lama serta Kurcaci pasti lupa dengan kesepakatan itu. 

Raja juga makin kaya serta mempunyai banyak emas. Hingga, ia tak akan membutuhkannya. Raja juga jatuh cinta pada Putri penggiling emas itu. Pada akhirnya, mereka menikah. Putri penggiling gandum juga jadi Ratu. 

Satu hari, berita yang sangatlah mengasyikkan terdengar oleh sang Raja, istrinya saat ini tengah memiliki kandungan serta lalu melahirkan. Ratu juga sangatlah bahagia, saat ia menggendong bayinya. Mendadak, nampak Kurcaci untuk menagih janjinya. Ratu memohon serta menangis supaya Kurcaci itu tak membawa putrinya. 

Pada akhirnya, Kurcaci juga mengajukkan prasyaratnya. Bila Ratu bisa menebak namanya kurun waktu tiga hari, ia akan tidak mengambil bayinya. Tetapi, demikian sebaliknya bila ia bisa menebak namanya. Ia berjanji tak akan tiba untuk menagih janjinya itu. 

Ratu juga sangatlah gelisah bagaimanakah langkahnya, supaya ia bisa tahu nama Kurcaci itu. Ia juga selekasnya memerintahkan semua pengawal istana untuk mencari tahu nama Kurcaci itu. Tetapi, dari demikian pengawal yang diperintahkannya tak ada yang tahu. 

Keesokkan hari, didalam rimba. Satu diantara pengawal ada yang lihat Kurcaci tengah bernyanyi. 

‘’ Saya sangatlah suka serta senang. Saya bakal membawa seseorang bayi serta ibunya tidak bisa melarangku. Namaku yaitu Rumpelstilskin. Hahaa’’ isi nyanyian Kurcaci itu. 

Pengawal istana itu selekasnya melaporkan apa yang ia saksikan serta ia dengar pada Ratu. Ratu juga sangatlah suka tahu nama si Kurcaci. Ia juga tak sabar menanti kehadirannya di istana. 

Hari yang di tunggulah juga sudah tiba. Pada akhirnya Kurcaci datang kembali pada istana. 

‘’ Siapa namaku Ratu? ’’ Bertanya Kurcaci suka. 

Ratu pura-pura memikirkan serta kebingungan. 

‘’ Apakah namamu Balthazar? Jawab Ratu sedih. Kurcaci menggeleng suka. 

‘’ Bagaimanakah dengan nama Ezekiel? Benarkah? ’’ tebak Ratu lagi. 

‘’ Haha, kau tidak bisa menebaknya! Saat ini selekasnya serahkan bayimu itu! ’’ jawab Kurcaci. 

‘’ Bila demikian namamu Rumpelstilskin? ’’ jawab Ratu tersenyum. 

Mendengar jawaban sang Ratu. Ia sangatlah geram serta jengkel. 

‘’ Bagaiman dapat kau dapat tahu namaku? ’’ 

Ratu cuma tersenyum bahagia serta memeluk bayinya dengan sangatlah erat. Kurcaci juga mesti menepati janji. Ia juga pergi serta tak pernah kembali.
loading...

Related Posts

Narasi Rakyat Pendek : Kurcaci Rumpelstiltskin
4/ 5
Oleh