Selasa, 22 Desember 2015

Asal Muasal Raja Negeri Jambi

 Hasil gambar untuk gambar kisah Asal Muasal Raja Negeri Jambi
Jaman dulu, negeri Jambi terbagi dalam lima buah desa yakni desa Tujuh Koto, Sembilan Koto, Petajin, Muaro Sebo, serta Batin Duo Belas. Ke lima desa itu belum mempunyai seseorang Raja yang bakal memimpin desa-desa itu. 

Disamping itu makin hari masyarakat ke lima desa itu makin ramai serta berkembang. Lihat perubahan itu, mereka memerlukan seseorang raja yang dapat memimpin serta mempersatukan mereka. 

Pada akhirnya beberapa sesepuh dari tiap-tiap desa berkumpul di Desa Batin Duo Belas yang terdapat di kaki Bukit Siguntang untuk bermusyawarah. Mereka memastikan prasyarat raja yang bakal diambil kelak yaitu mesti mempunyai keunggulan diantara mereka, " Bagaimanakah kita bisa tahu keunggulan semasing diantara kita? " bertanya sesepuh dari Desa Sembilan Kato. 

" Tiap-tiap calon pemimpin mesti kita uji kemampuannya, " jawab sesepuh Desa Batin Duo Belas, " Yakni lewat empat ujian salah satunya dibakar, di rendam didalam air mendidih, jadikan peluru meriam serta ditembakkan, paling akhir digiling dengan kilang besi. Siapa juga yang sukses lewat ujian itu, jadi dialah yang memiliki hak jadi raja, " lebih sesepuh Desa Batin Duo Belas. 

Seluruhnya peserta rapat menyepakatinya, mereka setuju untuk melakukan ujian itu dalam tiga hari di Desa Batin Duo Belas. Mereka bakal pilih warga yang dikira paling sakti diantara mereka. 

Saat proses ujian juga tiba. Seluruhnya warga dari ke lima desa sudah berkumpul di Desa Batin Duo Belas untuk melihat lomba memperebutkan gelar Raja itu. Tiap-tiap desa sudah menyiapkan wakilnya semasing. Utusan dari Desa Sembilan Koto, mulai menghadirkan kesaktiannya, ia dibakar dengan api yang menyala-nyala, badannya terus kebal. Lalu ia di rendam didalam air mendidih, tetapi badannya tak melepuh sedikit juga. 

Setelah itu ia dimasukkan ke mulut meriam lantas disulut dengan api serta ditembakkan serta badannya terus kebal. Saat masuk ujian paling akhir, ujian yang paling berat yakni digiling dengan kilang besi. Belum pernah penggilingan itu menggiling seturuh badannya, utusan dari Desa Semblian Koto telah meraung kesakitan, serta tulang-tulangnya hancur serta remuk. Utusan dari Desa Sembilan Koto itu dinyatakan tak lulus ujian serta tidak berhasil jadi raja Jambi. 

Tampilan setelah itu yaitu utusan dari Desa Tujuh Koto. la juga diuji serta sukses lewat ujian pertama sampai ujian ketiga. Tetapi, ia tidak berhasil pada ujian ke empat. Tampilan selanjutnya dihadapi oleh utusan dari Desa Batin Duo Belas, lalu diikuti oteh Desa Petajin serta Muaro Sebo. Tetapi, wakil dari ketiga desa itu seluruhnya tidak berhasil lewat ujian ke empat, yaitu digiling dengan kilang besi. 

Pada akhirnya beberapa sesepuh dari ke lima desa itu kembali mengadakan musyawarah. " Bagaimanakah bila kita mencari calon raja Jambi dari negeri lain saja? " usul sesepuh dari Desa Batin Duo Belas. Mereka menyepakati usulan itu serta Iangsung mengutus dua wakil dari tiap-tiap desa untuk pergi mencari calon raja. Di tiap-tiap negeri yang disinggahi, mereka bertanya siapa yang bersedia jadi raja Jambi serta tak lupa juga mereka mengatakan kriterianya, yakni mesti ikuti ke empat ujian itu. Tetapi mereka belum temukan seseorang juga yang bersedia jadi raja Jambi. 

Pada akhirnya, rombongan itu berkemauan untuk mengarungi samudera di ujung Pulau Sumatera. Sesudah berhari-hari diombang-ambing oleh gelombang laut di dalam samudera yang luas itu, mereka juga tiba di Negeri Keling di India. 

Mereka berkeliling di Negeri Keling yang luas itu untuk mencari orang yang bersedia jadi Raja Negeri Jambi dengan ujian yang sudah mereka tetapkan. Satu hari, mereka mendengar berita bahwa di suatu kampung di Negeri Keling, ada seorang yang populer mempunyai kesaktian yang tinggi. 

Pada akhirnya, mereka juga menjumpai orang sakti itu. " Kami yaitu utusan dari Negeri Jambi. Negeri kami tengah mencari seseorang raja namun dengan prasyarat mesti lulus ujian. Apakah Tuan bersedia? " bertanya salah seseorang dari rombongan itu lalu menceritakan ujian yang perlu ditempuh calon raja itu. 

" Saya mampu melakukan ujian itu, " jawab orang Keling itu. Rombongan itu selekasnya membawa calon raja itu pulang ke Negeri Jambi. Orang yang dikira sakti itu disambut senang oleh rakyat Jambi. Mereka mengharapkan bahwa calon yang datang itu betul-betul orang yang sakti, hingga lulus dalam ujian itu serta jadi raja mereka. Esok harinya, seperti calon-calon raja pada awal mulanya, Orang Keling itu betul-betul sakti, badannya tak hangus, bahkan juga tak satu juga bulu romanya yang terbakar. Sesudah diuji dengan ujian ke-2 serta ketiga, orang itu terus bertahan. Serta yang paling akhir orang Keling itu bakal hadapi ujian yang paling berat, yakni digiling dengan kilang besi yang besar. Masyarakat yang melihat menahan napas. lni yaitu saat-saat yang mendebarkan. Pertama-tama, ke-2 ujung jari-jari kaki orang Keling itu dimasukkan ke kilang besi. Kilang mulai diputar serta sedikit untuk sedikit badan orang Keling itu bergerak maju tertarik kilang besi yang berputar. 

Seluruhnya masyarakat yang menyaksikannya tutup mata, mereka tak mampu lihat badan orang Keling itu remuk. Namun sebagian waktu lalu terdengar nada ledakan dahsyat, kilang besi yang besar itu hancur berkeping- keping, sedang orang Keling itu terus kebal serta fresh. 

Masyarakat sangatlah senang, lantaran sukses temukan raja Jambi yang sakti, " Pada akhirnya kita memiliki seseorang Raja yang sakti serta dapat memimpin negeri ini! " tutur satu diantara masyarakat girang. 

Lalu semua masyarakat dari Desa Tujuh Koto, Sembilan Koto, Muaro Sebo, Petajin, serta Batin Duo Belas selekasnya bangun suatu istana yang bagus serta mengadakan pesta yang meriah untuk resmikan penobatan Raja Negeri Jambi. Sebagian bln. lalu, berdirilah suatu istana yang indah serta orang Keling itu juga dinobatkan jadi Raja Jambi.
loading...

Related Posts

Asal Muasal Raja Negeri Jambi
4/ 5
Oleh