Jumat, 25 Mei 2018

Kisah Nyata Cerita Waktu Ospek Fakultas

Kisah Seram Dan Nyata Ketika Ospek Fakultas

 Kisah Nyata Cerita Waktu Ospek Fakultas

Cerita ini riil saat ospek Fakultas.Peristiwanya sekitaran pertengahan awal bln.oktober kemarin.Setiap th.ajaran baru di kampusku ada ospek fakultas. 

Tempatnya senantiasa diluar kota,umumnya di lokasi perkemahan.Th. ini juga nyatanya sama,yakni di bumi perkemahan,Trawas,Jawa timur.Aku sebenernya uda tidak butuh gituan.Karna skrg uda semester 3.Acara itu untuk mahasiswa baru saja. 

Acara ini berjalan di minggu UTS.Serta ada 3 mata kuliah semster 1 yang ujiannya dilaksakan di lokasi ospek.Mungkin saja ini berniat di atur oleh panitia supaya peserta ospek banyak.Celakanya,salah 1 dr ke-3 makul itu ada yg aku ambillah.Memanglah 3 makul itu yaitu makul smster 1.Tp karna th.lantas blm ku program,pada akhirnya th.ini aku ambillah.Ingin tdk ingin aku hrs turut ke sana,krna utk 3 makul tsb tdk ada ujian susulan. 

Ospeknya dikerjakan 3 hari.Jumat,sabtu,minggu.Karna jadwal ujianku pada hari sabtu, jadi aku merencanakan pergi dr surabaya sabtu pagi.Aku pergi dengan rekanku (Ali) naik sepeda motor.Perjalanan sekitaran 2 jam. 

Singkat narasi aku serta Ali nyaris hingga di lokasi.Kami melalui tanjakan yg begitu curam serta mencari gereja di jalan itu.Konon gereja itu populer.Bumi perkemahan itu punya gereja itu. 

Pada akhirnya kami menemukanya. Bangunan gereja itu antik.Nyaris seperti bangunan belanda.Di samping kirinya ada tempat tinggal yang hancur atapnya.Tinggal kerangka temboknya saja.Kami menyusuri jalan setapak di kiri gereja. 

Selang beberapa saat terlihat dimuka kami pintu gerbang tua dengan tinggi sekitaran 3 mtr..Budi,rekan kami sebagai panitia membukakan pintu gerbang. 

Sesudah memarkir sepeda motor,aku meninggalkan Ali.Jalan melalui tenda~tenda menuju lokasi ujian.Aku lihat laki~laki memiliki rambut panjang serta diikat.jalan membawa amplop coklat diisi masalah ujian serta duduk di bawah pohon.Aku percaya itu Mas Nanang, petugas TU.Aku menghampirinya. 

“Mas,ujian pengantar pengetahuan komunikasi diawali jam berapakah.?”Tanyaku.“Loh Ran, ujiannya dimajukan tempo hari.”Aku mendesah.“Coba kelak saya katakan ke dosenmu ya,mungkin masi ada soalnya”.Aku cuma mengangguk saja. 

“Tempatnya enak ya Ran.Baru sekali saya ke sini.Umumnya saya turut ospek fakultas ekonomi,senantiasa di villa. ”Tuturnya.“Iya mas,lebih alami”jawabku singkat sembari lihat cincin batu di jarinya. 

“Tapi saya penasaran.Ada yg kesurupan tidak ya kelak malam.”Aku kaget.“Tapi jika ada yg kesurupan umumnya dia juga akan mengatakan kekeliruan orang tersebut” aku cuma diam. 

Aku berpikir,sia-sia ke sini.Sekalian ujian di surabaya saja.Toh aku uda sampai sini,umum jd pertimbangan dosen. 

Sesudah pamit,aku jalan ke tempat Ali.Kami menanti Rifi.Dia yang membawa tenda kami. Tuturnya menyusul,karna sabtu dia bekerja. Sesudah Rifi datang, pas maghrib kami membangun tenda.Kemudian kami buat kopi serta soup. 

Malam hari ini yaitu malam puncak,api unggun.Umumnya di isi acara teater,puisi serta lagu~lagu.Kami cuma lihat dari tenda. 

Tiba~tiba kami mendengar orang muntah.Lalu tertawa cekikikan.Detak jantungku mendadak tidak teratur. 

“Gakpapa,itu paling orang teater”kata Rifi.Namun aku tidak yakin karna suaranya dari kamar mandi di ujung beringin.Sebagian orang keluar tenda serta jalan menuju lokasi kamar mandi” 

Aku mengajak Ali serta Rifi turun juga.Aku lihat ada cowok memiliki rambut gondrong digiring keluar hingga dimuka pintu gerbang. Pipinya ditampar sekian kali oleh orang yg menggiringnya.Aku,Ali serta Rifi cuma berdiam terpaku. 

“Ambil air di ember.!Mabuk orang ini.!Bawa ke sini juga miras di mobilnya.!! ”Kata pemukul itu. 

“Sakit..sakit tubuhku.Siapa yang memukulku.?”Tanyanya sembari bergemetar. 

“Aku.! ”Lalu orang ini memukulnya sekali lagi sembari mengguyur tubuh orang itu dengan air ember. 

“Dia 1/2 kesurupan 1/2 sadar.Tapi dia jg miliki pegangan. Yang nunggu di sini tdk nyaman dengan peganganya” bisik Rifi.Aku cuma dapat menelan ludah. 

“Awas.Mereka menyerang.Mereka menyerang dr barat.Aku takut..! Aku takutt.!!”Kata pemabuk itu ketakutan. 

“Tidak ada yang nyerang.!Istighfar.!”Teriak orang yg barusan memukul serta menyiramnya.Lalu dia buang semuanya miras ke tanah yg buat orang itu mabuk. 

Namun dia masih tetap saja ketakutan kalau dia terserang bnyk orang.Mungkin saja yg dia maksud yaitu penunggu tempat itu.Pada akhirnya grup alumni ospek fakultas menggiringnya keluar sekali lagi.Aku menginginkan turut tapi dilarang oleh Rifi. 

Kami jalan menuju tenda kami.Sembari menceritakan,kami menggunakan kopi.Tiba~tiba kami bertiga di buat kaku sekali lagi. Disamping kiri tenda kami yaitu kebun pisang.Sekalipun tak ada angin.Semuanya pohon diam,tak ada daun yang bergerak sedikitpun. Namun ada satu pohon pisang yang senantiasa bergerak gerak sendiri serta daunnya sama-sama beradu.Seperti ada yang menggoyang batang pohonnya.Jam tunjukkan jam 01.37 WIB.“Pohon pisang itu demikian mulai sejak ada yg kesurupan barusan..”kataku pada Rifi serta Ali. 

Ada yg tidak lumrah. Saat itu juga bulu kudukku berdiri.Aku segera masuk kedalam tenda serta berupaya untuk tidur.Seolah tak ada peristiwa apa~apa.Ali selekasnya menyusul kedalam.Aku tidak tahu apa yang Rifi kerjakan. 

Mendadak aku terbangun serta lihat 1/2 tubuh Rifi didalam tenda.serta 1/2 sekali lagi diluar tenda.Aku membangunkannya.Lalu aku buat kopi.Ali yang bangun duluan serta habis jalan~jalan pada akhirnya hampiri kami.Kami menceritakan tentang peristiwa semalam barusan. 

Dari narasi itu aku ambil rangkuman dalam narasi ospek fakultas.Janganlah lakukan maksiat di beberapa tempat angker,seperti minum miras.Ke-2,janganlah sekali lagi membangun tenda di dekat kebun PISANG.
loading...

Related Posts

Kisah Nyata Cerita Waktu Ospek Fakultas
4/ 5
Oleh