Rabu, 30 Desember 2015

MOTIVASI UNTUK TIDAK MENGELUH

Dalam kitab Jawahir Shifatush Shafwah, tersingkap suatu nasehat indah dari Muhammad bin Ali bin Al-Husain rahimahullah pada putranya. 

Beliau berkata, “Wahai anakku, jauhilah olehmu karakter malas serta banyak mengeluh. Sebenarnya, ke-2 karakter ini adalah kunci dari semua keburukan. Jika engkau malas, pasti engkau akan tidak dapat menunaikan kewajibanmu. Jika engkau banyak mengeluh, pasti engkau juga akan tidak sabar dalam menunaikan kewajibanmu ini. ” 
Mengeluh itu tak akan ada gunanya,cuma jadi makin parah jika mengeluh. Serta, mengeluh dapat mengundang karakter buruk yang lain, yakni jadi. 

Sesaat, kelihatannya mengeluh telah jadi “budaya”, bahkan juga diumumkan lewat media social hingga seluruhnya rekan kita jadi tahu. Banyak yang mengungkapnya dengan kata yang kasar hingga jadi menebar. 

Sikap negatif ini seperti virus, gampang menebar. Bila kita mengeluh, lalu disebutkan serta ditulis di social media, kita menebarkan sikap yang negatif. Juga demikian sebaliknya, kita juga bakal gampang dipengaruhi oleh sikap negatif bila rekan-rekan kita banyak sebagai pengeluh. 

Tetapi, seperti virus ada anti virusnya. Ada penangkalnya. Kita susah hindari dari beberapa pengeluh, namun kita dapat tak tertular bila kita mempunyai penangkalnya.  

Penangkalnya bukanlah tablet, bukanlah kapsul, bukanlah juga obat herbal. He he. Namun keadaan pikiran serta hati kita yang kuat, hingga kita dapat mencegah seluruhnya virus negatif ini. 

Ya, seperti virus flu. Bila badan kita kuat, jadi kita bakal lebih susah tertular flu. Bila kita lemah, ketahanan turun, serta dalam keadaan capek, mungkin saja kita gampang terserah flu. 

Motivasi Tak Mengeluh Yang Pertama Yaitu Bersyukur
Waktu bicara perihal bersukur, mungkin saja ada yang berkata seperti itu.
“Bagaimana dapat bersukur? Saya tengah dirundung kesulitan. Tersebut argumennya kenapa saya mengeluh. ”
Malah, dengan syukurlah kesulitan Anda dapat hilang. Tidakkah dengan bersukur nikmat bakal ditambah?
“Ya sich, namun apa yang perlu disykuri? ”
Sangat banyak. Anda cuma tak pikirkannya lantaran konsentrasi pada permasalahan atau kesulitan Anda. Coba konsentrasi pada nikmat-nikmat yang telah Anda peroleh. Sangat banyak, bahkan juga tak terhitung.
Motivasi Untuk Tak Mengeluh Yang Ke-2 Itu Sangatlah Memberdayakan
Sukur bakal melakukan perbaikan ruhiyah kita, supaya tak kufur nikmat serta Allah menaikkan nikmat lagi. Nah, juga sebagai ikhtiar kita, jadi saya terangkan motivasi ke-2 supaya tak mengeluh, yakni : ambillah tanggung jawab.
Mengambil tanggung jawab dari keadaan yg tidak kita kehendaki tambah lebih memberdayakan dibanding cuma dengan mengeluhkannya. Anda mesti mengambil tanggung jawab, bahwa seluruhnya yang berlangsung yaitu tanggung jawab Anda. Anda jugalah bertanggungjawab untuk mengubahnya sembari meminta pertolongan Allah.
Ingat QS. Ar Ra’d : 11 itu :
Sebenarnya Allah tak merobah situasi suatu hal golongan hingga mereka merobah situasi yang ada pada dirinya sendiri .
Bila Anda tak sukai atau tidak ingin dalam keadaan sekarang ini, jadi ambilah tanggung jawab untuk mengubahnya. Bukanlah dengan mengeluhkannya. 

Coba tanyakan pada diri sendiri : 

“Apa yang BISA SAYA LAKUKAN agar bisa mengubah keadaan saat ini? ” 
Pertanyaan ini akan bikin kita memikirkan supaya terlepas dari keadaan itu. Tak ada jalan buntu. Bila sesudah memikirkan masih tetap belum temukan jalan keluar, ada 3 hal yang dapat Anda kerjakan. 

Berdo’a. Mintalah pertolongan serta panduan Allah supaya kita dapat keluar dari keadaan yg tidak mengasyikkan itu. Memperbanyak istighfar, renungi kekeliruan serta dosa dan mohon ampun pada Allah. 
Tenangkan diri. Terkadang kita susah memikirkan dengan jernih bila perasaan kita berisi perasaan negatif. Stop mengeluh, lantaran mengeluh menaikkan perasaan negatif. 
Belajarlah. Tidak paham serta bingung ini sinyal kita kurang pengetahuan. Belajarlah, satu diantaranya belajar langkah menangani permasalahan. 
In syaa Allah, Anda bakal temukan langkah untuk keluar dari keadaan itu. Bila belum, teruslah berupaya untuk mencari jalan keluar. Terkadang tak gampang, membutuhkan usaha yang panjang serta keras. Namun percayalah Anda dapat lantaran Allah akan tidak membebani kita di luar kesanggupan kita. 

Itu tambah lebih memberdayakan lantaran pikiran Anda lebih positif. Tidak sama dengan mengeluh yang bakal menaikkan negatif pikiran Anda. Dengan mengambil tanggung jawab, Anda bakal lebih tegar, lebih bijaksana, serta lebih optimis. Anda juga bakal memperoleh hikmah yang luar umum bernilai dari keadaan yg tidak mengasyikkan ini. 

Bagaimanakah dengan Mengeluh Pada Allah? 
Itu yang diijinkan. Karena, pada intinya itu suatu do’a. Meminta pada Allah supaya apa yang kita keluhkan itu selekasnya hilang. Kerjakan bebrapa waktu sendiri, sesudah shalat fardhu, serta shalat tahajud. Sekali lagi bukanlah pada manusia lewat social media. 

Dalam keadaan tertekan itu Rasulullah Saw. mengeluh serta mengaduh cuma pada Allah Swt. seperti yang terdapat dalam QS Al-Furqon : 30, yang berarti : “Dan berkatalah Rasul : Ya Tuhanku! Kaumku itu sesung­guhnya sudah meninggalkan Allah”.
Begitu juga Nabi Ya’qub dan juga Nabi ayub, seperti firman Allah di mana Nabi Ya’qup berkata:“Sebenarnya saya mengeluh dengan keadaanku serta kesedihanku cuma pada Allah, “ (QS. Yusuf : 86).
Serta Nabi Ayyub a. s. , yang dijelaskan Allah dalam firman-Nya, bahwa Ayyub berkata, yang berarti : “Sesungguhnya saya sudah ditimpa penyakit serta Engkau (Allah) yaitu Yang Maha Penyayang di antara seluruhnya penyayang, ” (QS Al-Anbiyaa’ : 83).
Jadi, bila Anda ingin mengeluh, mengeluhkan pada Allah. Semoga Allah selekasnya merubah keadaan kita. Tetapi hati-hati, terkadang ada orang yang keluhannya diisi menyalahkan Allah serta berburuk kira pada Allah. 


Kesimpulan 

Tak ada fungsinya mengeluh, terlebih mengeluh di sosial media. Mengeluhlah pada Allah. Tingkatkan rasa sukur kita, supaya kita konsentrasi pada nikmat serta kebaikan, bukanlah pada hal yang negatif. Lalu, ambil tanggung jawab untuk merubah keadaan yg tidak mengasyikkan ini
loading...

Related Posts

MOTIVASI UNTUK TIDAK MENGELUH
4/ 5
Oleh